Tottenham Hotspur harus melepas salah satu ikonnya. Setelah sepuluh tahun penuh cerita, Son Heung-min resmi angkat kaki dari London Utara untuk memulai babak baru di Amerika Serikat. Keputusan ini menjadi momen emosional, terutama bagi fans Spurs, karena Son selama ini bukan hanya mesin gol tapi juga simbol semangat dan kerendahan hati di lapangan.
Kabar kepindahan Son Heung-min ke Major League Soccer cukup mengejutkan publik sepakbola. Hanya berselang beberapa bulan setelah dirinya membantu Tottenham meraih trofi Europa League, gelar besar pertama mereka di kompetisi Eropa setelah penantian panjang, sang kapten justru memilih membuka lembaran baru di Amerika Serikat bersama Los Angeles FC. Bagi fans Spurs, keputusan ini terasa pahit manis: berpisah dengan ikon kesayangan tepat di momen puncak kejayaan.
Sepuluh Tahun Mengabdi di London
Son datang ke Tottenham pada 2015 dari Bayer Leverkusen dengan harga yang saat itu dianggap cukup tinggi. Namun investasi tersebut terbayar lunas. Dengan kecepatan, dribel agresif, dan insting mencetak gol yang tajam, Son menjelma menjadi salah satu pemain paling konsisten di Premier League. Bersama Harry Kane, ia membentuk duet mematikan yang menakutkan bagi banyak pertahanan lawan.
Selama satu dekade, Son mencetak lebih dari 150 gol dan mengukir berbagai momen bersejarah untuk Spurs. Ia bukan hanya disanjung karena kontribusinya di lapangan, tetapi juga dihormati karena sikapnya yang rendah hati dan profesional. Tak heran, ia dipercaya menjadi kapten tim dan dianggap sebagai wajah global klub.
Langkah Bersejarah Menuju MLS
Pada awal Agustus 2025, Los Angeles FC resmi memperkenalkan Son Heung-min sebagai pemain anyar mereka. Transfer ini kabarnya menelan biaya sekitar 26 juta dolar AS, menjadikannya salah satu transaksi terbesar dalam sejarah Major League Soccer. Bagi Son, pindah ke MLS adalah cara untuk mencari tantangan baru di penghujung karier sekaligus memperluas pengaruh sepakbolanya ke pasar Amerika.
Di LAFC, Son diproyeksikan menjadi bintang utama. Kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan daya saing tim sekaligus memperbesar perhatian publik Asia terhadap MLS. Dengan statusnya sebagai salah satu pemain Asia paling sukses, Son diyakini akan membawa dampak besar baik dari sisi teknis maupun komersial.
MLS Semakin Mendunia
Bergabungnya Son menambah daftar nama besar yang meramaikan MLS. Setelah Lionel Messi lebih dulu hadir di Inter Miami, kini publik menantikan kemungkinan pertemuan kedua ikon ini dalam ajang seperti MLS Cup atau Leagues Cup. Rivalitas baru di tanah Amerika jelas akan menarik perhatian penggemar sepakbola global.
Kepindahan Son ke LAFC sekaligus menandai perubahan besar di Tottenham. Spurs kini benar benar memasuki era baru tanpa sosok yang selama bertahun tahun menjadi panutan di lapangan. Bagi fans, perpisahan ini tentu berat, namun bagi Son Heung-min inilah awal perjalanan baru untuk terus meninggalkan jejak di panggung internasional.