Bruno Fernandes Kembali Dikritik Tajam Usai Kekalahan di Laga Perdana Liga Inggris
Manchester United memulai musim Premier League 2025/26 dengan hasil mengecewakan. Bermain di Old Trafford, mereka harus menyerah 0-1 dari Arsenal lewat gol Riccardo Calafiori yang lahir dari kesalahan koordinasi pertahanan. Seusai pertandingan, sorotan tajam kembali mengarah kepada Bruno Fernandes, sang kapten tim, yang dianggap gagal memberi pengaruh besar saat tim membuang banyak peluang emas.
Gagal Memanfaatkan Peluang
Bruno Fernandes menegaskan bahwa akar masalah United ada pada finishing. “Kami menciptakan beberapa peluang, tapi tidak ada yang menjadi gol. Itu jadi catatan terbesar kami hari ini,” ungkapnya. United memang mendominasi penguasaan bola, namun tumpul di depan gawang sehingga tak mampu membalas gol Arsenal.
Kontrol Laga Tanpa Hasil
Dalam wawancara dengan media Inggris, Bruno juga menyoroti bahwa United sebenarnya mengendalikan tempo usai tertinggal. Namun, dominasi permainan tidak dibarengi dengan ketajaman di kotak penalti. Kritik pun mengalir karena performa tim terlihat monoton, dan Fernandes dinilai tidak cukup memberi solusi di momen krusial.
Kritik dari Pengamat
Beberapa analis menilai United terlalu bergantung pada sirkulasi bola tanpa variasi serangan berbahaya. Rio Ferdinand menekankan pentingnya agresivitas di sepertiga akhir lapangan. Bruno Fernandes sebagai kapten dianggap harus lebih berani mengambil risiko untuk memecah kebuntuan, bukan sekadar menjaga alur permainan.
Tantangan Berat di Awal Musim
Kekalahan ini menjadi sinyal awal yang kurang baik untuk Manchester United. Meski masih panjang, kehilangan poin di kandang sejak pekan pertama menambah tekanan terhadap pemain dan manajer. Fernandes kini dituntut untuk memperbaiki performa pribadi sekaligus memberi contoh nyata sebagai kapten, agar United tidak kembali terjebak dalam inkonsistensi yang mengganggu musim lalu.